Apotik Setia Budi w Daerah Khusus Ibukota Jakarta

🕗 godziny otwarcia

komentarze 5

• 

  Rafael Ridho Rezanto

  :: 19 March 2018 10:16:01

  good place

• 

  Ning Intan Lestari

  :: 04 March 2018 21:22:49

  Apakah ada loker disini?

• 

  Shintya Felicitas

  :: 04 January 2018 22:32:35

  Apotik memang cukup lengkap, tapi saya sudah 2 kali kecewa dengan pelayanannya. Yang pertama, beberapa bulan lalu saya beli satu obat dan ternyata harganya 2x lipat dibanding tempat lain (obat 20 ribuan di situ 45 ribu). Tapi karena letaknya dekat dari tempat tinggal saya, maka saya masih mampir ke sini beberapa kali. Sampai kejadian dua hari lalu, yang membuat saya berjanji tidak akan belanja obat lagi di sini. Saya mau berbelanja obat dengan jumlah cukup banyak dan dilayani oleh seorang mbak-mbak muda. Mungkin mbak-mbaknya baru dan belum pernah kerja sebelumnya. Dia cenderung kurang tanggap dan tidak ramah. Sepertinya dia tidak suka saya tanya-tanya mengenai produk lebih jauh, seperti dosis dan ukuran obat yg saya mau beli. Yang paling parah, saya juga hendak membeli perlengkapan P3K, minta kasa, dan perban. Mbaknya bilang bahwa kasa dan perban itu barang yang sama. Saya ngotot bukan, dia malah tertawa meremehkan, seolah saya nggak ngerti. Saya coba jelaskan kalau perban itu untuk membalut luka, di luar perban. Si bapak yang jaga ikutan bilang bahwa biasanya orang membalut luka pakai kasa (hah??) lalu ditempel plester. Saya ngotot butuh pembalut luka di luar kasa. Si mbaknya langsung bilang, 'Oh kalo gitu kita nggak jual'. Saya googling dan kasih lihat perban yang saya maksud. Dia jawab, 'Itu bukan perban, itu untuk patah tulang. Memang sakitnya apa sih?', dengan nada dan wajah tidak sabar. Saya bilang bahwa saya beli obat untuk persiapan naik gunung dan butuh P3K. Dia langsung ambilkan barang yang saya maksud. Plastiknya bertuliskan HIGH ELASTIC BANDAGE. Bandage dalam bahasa Indonesia berarti perban (coba aja pakai google translate kalau ga percaya). Saya bayar semua belanjaan saya dan kapok belanja obat di sini lagi. Di kuitansi saya barang yg saya sebut perban ditulis polycrepe, yang mana itu sebenarnya nama jenis kain, bukan nama barangnya (googling aja), dengan tulisan 'untuk patah tulang' dalam tanda kurung. Jadi intinya, penjaga apotik tidak benar2 tahu semua barang kesehatan, bahkan kalau benda sesederhana perban saja nggak tahu, bagaimana dengan obat-obatan lain yang lebih penting dan rumit? Lagipula, sebagai apotik besar harga obat di sini sama saja (bahkan beberapa lebih mahal) dibanding di minimarket atau supermarket sekitar Setiabudi. Saya berharap ini bisa jadi teguran agar tempat ini bisa memberi pelayanan yang lebih layak, kalau tidak mau kalah bersaing dengan toko-toko yang penjaganya yang sangat membantu, mengerti benar produk yang dijual, dan paling penting: ramah.

• 

  Ayun Yui

  :: 29 August 2017 13:14:31

  Ad scott emulsion originalnya ga yah

• 

  R.A. Suryo putro

  :: 21 March 2017 18:25:06

  Great serviceee